Kamis, 28 Mei 2015

Berat Badan Lahir Sangat Rendah (BBLSR)


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan Laporan Praktik Klinik Kebidanan III di Ruang Cempaka Barat RSUP Sanglah Denpasar.
Dalam upaya menyelesaikan laporan ini, kami banyak mendapat bimbingan, bantuan dan motivasi dari berbagai pihak, buku-buku pedoman, serta data-data dan keterangan dari pembimbing, pasien, serta internet.
Pada kesempatan ini kami tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1.    Anggrita Sari, S.Si.T., M.Pd.,M.Kes., selaku direktur Akademi Kebidanan Sari Mulia Banjarmasin.
2.    Ni Made Sutarni, AMd. Keb., selaku Clinical Instructure ( CI ) di Ruang Cempaka Barat RSUP Sanglah
3.    Kakak – kakak di Ruang Cempaka Barat RSUP Sanglah
4.    Winda Maolida, S.Si.T.,M.M.Kes., selaku Clinical Teacher ( CT )
5.    Teman-teman/pihak lain yang telah membantu dalam penyusunan laporan kasus ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat kami harapkan untuk perbaikan di kemudian hari.
Demikian kata pengantar ini kami buat, semoga dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya.
                                      

                                                                               Denpasar,   Maret 2013



                                                                                                                                               TIM






 
BAB I

PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
Bayi lahir dengan Berat Badan Lahir Sangat Rendah (BBLSR) merupakan masalah kesehatan yang sering dialami pada sebagian masyarakat yang ditandai dengan berat lahir kurang dari 1500 gram. Kejadian BBLSR pada dasarnya berhubungan dengan kurangnya pemenuhan nutrisi pada masa kehamilan ibu dan hal ini berhubungan dengan banyak faktor dan lebih utama pada masalah perekonomian keluarga sehingga pemenuhan kebutuhan konsumsi makanan pun kurang. Namun kejadian BBLSR juga dapat terjadi tidak hanya karena aspek perekonomian, dimana kejadian BBLSR dapat saja terjadi pada mereka dengan status perekonomian yang cukup. Hal ini dapat berkaitan dengan paritas, jarak kelahiran, kadar hemoglobin, dan pemanfaatan pelayanan antenatal. BBLSR termasuk faktor utama dalam peningkatan mortalitas, morbiditas, dan diabilitas neonatus, bayi dan anak serta memberikan dampak jangka panjang terhadap kehidupannya dimasa depan.
BBLR yang tidak ditangani dengan baik dapat mengakibatkan timbulnya masalah pada semua sistem organ tubuh meliputi gangguan pada pernafasan (aspirasi mekonium, asfiksia neonatorum), gangguan pada sistem pencernaan (lambung kecil), gangguan sistem perkemihan (ginjal belum sempurna), gangguan sistem persyarafan (respon rangsangan lambat). Selain itu bayi berat lahir rendah dapat mengalami gangguan mental dan fisik serta tumbuh kembang. BBLSR berkaitan dengan tingginya angka kematian bayi dan balita, juga dapat berdampak serius pada kualitas generasi mendatang, yaitu akan memperlambat pertumbuhan dan perkembangan anak, serta berpengaruh pada penurunan kecerdasan (Depkes RI, 2005).
Bayi yang lahir dengan berat badan lahir sangat rendah (BBLSR) memerlukan perawatan yang tepat agar tidak terjadi hal-hal yang membahayakan bayi seperti yang telah disebutkan diatas. Bidan dan perawat adalah bagian dari pemberi pelayanan yang ikut berperan penting dalam memberikan perawatan pada bayi dengan berat lahir sangat rendah (BBLSR). Perkembangan bayi dengan BBLSR yang dirawat di RSUP Sanglah ini sangat tergantung pada ketepatan tindakan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan.

B.     Tujuan
1.      Tujuan umum
Mahasiswa Akademi Kebidanan mampu melakukan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir sangat rendah secara menyeluruh dan terpadu.
2.      Tujuan khusus
Dengan pembuatan makalah ini maka mahasiswa mampu :
a.       Mengkaji perubahan-perubahan yang terjadi pada bayi dengan kasus BBLSR.
b.      Menetapkan intervensi kebidanan yang dapat dilakukan pada bayi dengan kasus BBLSR.
c.       Mengevaluasi keberhasilan tindakan yang telah dilakukan pada bayi dengan kasus BBLSR

C.     Manfaat
1.    Bagi Penulis
Menambah pengetahuan dan wawasan terutama dalam bidang metodologi penelitian  dan pelayanan kesehatan khususnya perawatan BBLSR.
2.    Bagi Institusi Kesehatan
Dapat memberikan gambaran tentang kejadian BBLSR dan dapat digunakan sebagai masukan dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan dalam rangka memberikan penanganan pada ibu bersalin dengan BBLSR guna mencegah kematian bayi.
3.    Bagi Pendidikan 
     Sebagai referensi dan perbandingan untuk penelitian selanjutnya dalam mengembangkan proses pembelajaran dikampus dengan hasil yang memuaskan dan berguna di masa yang akan datang sehingga bermanfaat bagi masyarakat luas.



BAB II

LANDASAN TEORI

A.  Pengertian
Berat badan lahir sangat rendah (BBLSR) adalah bayi baru lahir dengan berat badan dibawah normal (kurang dari 1500 gram). Bayi dengan berat lahir kurang dari 1500 gram tanpa memandang masa kehamilan.

B.  Etiologi
Bayi dengan berat badan lahir sangat rendah (BBLSR) disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu :
1.      Penyakit ibu
a.       Penyakit
Penyakit yang berhubungan langsung dengan kehamilan, misalnya toxemia gravidarum, perdarahan antepartum, trauma fisik dan psikologis. Selain itu penyakit lain seperti nefritis akut, infeksi akut, dll.
b.      Usia ibu
Angka kejadian tertinggi pada bayi BBLSR adalah umur ibu dibawah kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun, multigravida dengan jarak kehamilan terlalu dekat.
c.       Keadaan sosial
Keadaan ini sangat berperan sekali terhadap timbulnya BBLSR. Hal ini disebabkan oleh gizi yang kurang baik dan antenatal care yang kurang.
2.      Faktor Janin
Hidramnion, gameli, kelainan kromosom dan Syphilis termasuk juga infeksi kronis.
3.      Faktor lingkungan
Radiasi, tinggal di daratan tinggi, zat racun

C.     Patofisiologi
Pernafasan spontan bayi baru lahir bergantung kepada kondisi janin pada masa kehamilan dan persalinan. Proses kelahiran sendiri selalu menimbulkankan asfiksia ringan yang bersifat sementara pada bayi (asfiksia transien), proses ini dianggap sangat perlu untuk merangsang kemoreseptor pusat pernafasan agar lerjadi “Primary gasping” yang kemudian akan berlanjut dengan pernafasan. Bila terdapat gangguan pertukaran gas/pengangkutan O2 selama kehamilan persalinan akan terjadi asfiksia yang lebih berat. Keadaan ini akan mempengaruhi fungsi sel tubuh dan bila tidak teratasi akan menyebabkan kematian. Kerusakan dan gangguan fungsi ini dapat reversibel/tidak tergantung kepada berat dan lamanya asfiksia
Asfiksia yang terjadi dimulai dengan suatu periode apnu (Primary apnea) disertai dengan penurunan frekuensi jantung selanjutnya bayi akan memperlihatkan usaha bernafas (gasping) yang kemudian diikuti oleh pernafasan teratur. Pada penderita asfiksia berat, usaha bernafas ini tidak tampak dan bayi selanjutnya berada dalam periode apnu kedua (Secondary apnea). Pada tingkat ini ditemukan bradikardi dan penurunan tekanan darah. Disamping adanya perubahan klinis, akan terjadi pula gangguan metabolisme dan pemeriksaan keseimbangan asam basa pada tubuh bayi.
Pada tingkat pertama dan pertukaran gas mungkin hanya menimbulkan asidosis respiratorik, bila gangguan berlanjut dalam tubuh bayi akan terjadi metabolisme anaerobik yang berupa glikolisis glikogen tubuh ,sehingga glikogen tubuh terutama pada jantung dan hati akan berkurang.asam organik terjadi akibat metabolisme ini akan menyebabkan tumbuhnya asidosis metabolik. Pada tingkat selanjutnya akan terjadi perubahan kardiovaskuler yang disebabkan oleh beberapa keadaan diantaranya hilangnya sumber glikogen dalam jantung akan mempengaruhi fungsi jantung terjadinya asidosis metabolik akan mengakibatkan menurunnya sel jaringan termasuk otot jantung sehinga menimbulkan kelemahan jantung dan pengisian udara alveolus yang kurang adekuat akan menyebabkan akan tingginya resistensinya pembuluh darah paru sehingga sirkulasi darah ke paru dan kesistem tubuh lain akan mengalami gangguan.
Asidosis dan gangguan kardiovaskuler yang terjadi dalam tubuh berakibat buruk terhadap sel otak. Kerusakan sel otak yang terjadi menimbulkan kematian atau gejala sisa pada kehidupan bayi selanjutnya (Medicine and linux.com).

D.    Manifestasi Klinik
Tanda dan gejala bayi prematur menurut Surasmi (2003) adalah :
1.      Umur kehamilan sama dengan atau kurang dari 37 minggu
2.      Berat badan sama dengan atau kurang dari 1500gr
3.      Panjang badan sama dengan atau kurang dari 46cm
4.      Kuku panjang belum melewati ujung jarinya.
5.      Batas dahi dan ujung rambut kepala tidak jelas.
6.      Lingkar kepala sama dengan atau kurang dari 33cm
7.      Rambut lanugo masih banyak.
8.      Jaringan lemak subkutan tipis atau kurang.
9.      Tulang rawan daun telinga belum sempurna pertumbuhannya sehingga seolah-olah tidak teraba tulang rawan daun telinga.
10.  Tumit mengkilap telapak kaki halus.
11.  Alat kelamin : pada bayi laki-laki pigmentasi dan rugae pada skrotum kurang, testis belum turun kedalam skrotum, untuk perempuan klitoris menonjol, libia minora tertutup oleh libia mayora.
12.  Tonus otot lemah sehingga bayi kurang aktif dan pergerakannya lemah.
13.  Fungsi syaraf yang belum atau kurang matang mengakibatkan refleks hisap menelan dan batuk masih lemah atau tidak efektif dan tangisannya lemah.
14.  Jaringan kelenjar mamae masih kurang akibat pertumbuhan jaringan lemak masih kurang
15.  Verniks tidak ada atau kurang.

E.     Komplikasi
1.      Hipotermi
Tanda terjadinya hipotermi adalah :
a.       Suhu tubuh bayi kurang dari 36,50C
b.      Kurang aktif dan tangis lemah
c.       Malas minum
d.      Bayi teraba dingin
e.       Kulit mengeras kemerahan
f.       Frekuensi jantung < 100x/menit
g.      Nafas pelan dan dalam
2.      Hipoglikemi
Hipoglikemi ditandai dengan :
a.       Kadar glukosa darah < 45mg/dl
b.      Kejang, tremor, kurang aktif
c.       Riwayat ibu dengan diabetes
d.      Keringat dingin
e.       Hipotermia, sianosis, apneu intermitten
3.      Ikterus/hiperbilirubin
Hiperbilirubin pada BBLSR terjadi karena belum maturnya fungsi hepar pada bayi premature, bila tidak segera diatasi dapat menyebabkan kern ikterus yang akan menimbulkan gejala sisa yang permanen. Hiperbilirubin di tandai dengan :
a.       Selera, puncak hidung, sekitar mulut, dada, perut dan ekstermitas berwama kuning.
b.      Konjungtiva berwama kuning pucat
c.       Kejang
d.      Kemampuan menghisap menurun
e.       Letargi
f.       Kadar bilirubin pada bayi premature lebih dari l0 mg/dl
- Masalah pemberian minum
Hal ini ditandai dengan :
a.       Kenaikan berat badan bayi < 20 g/hr selama 3 hari
b.      Ibu tidak dapat/tidak berhasil menyusui
Infeksi/sepsis
Infeksi pada BBLSR dapat terjadi bila ada riwayat ibu demam sebelum dan selama persalinan, ketuban pecah dini, persalinan dengan tindakan, terjadinya asfiksia saat lahir dll. Tanda terjadinya infeksi pada BBLSR antara lain :
a.       Pada pemeriksaan labomterium terdapat lekositosis atau lekositopenia dan trombositopenia.
b.      Bayi malas minum
c.       Suhu tubuh bayi hipertermi ataupun hipotermi
d.      Terdapat gangguan nafas
e.       Letargi
f.       Kulit ikterus, sklerema
g.      Kejang
- Gangguan permafasan
a.       Deflsiensi surfaktan paru yang mengarah ke sindrom gawat nafas/RDS
b.      Resiko aspirasi akibat belum terkoordiansinya reflek batuk,reflek menghisap dan reflek menelan.
c.       Thoraks yang lunak dan otot respirasi yang lemah
d.      Pemafasan tidak teratur
Penyakit membrane pada neonates/HDN
Penyebabnya adalah defisiensi faktor koagulasi yang bergantung pada vitamin K.

F.      Penatalaksanaan
Dengan memperhatikan gambaran klinik dan berbagai kemungkinan yang dapat terjadi pada bayi prematuritas, maka perawatan dan pengawasan bayi prematuritas ditujukan pada pengaturan panas badan, pemberian makanan bayi, dan menghindari infeksi.
1.      Pengaturan suhu badan bayi prematuritas/BBLSR
Bayi prematuritas dengan cepat akan kehilangan panas badan dan menjadi hipotermia, karena pusat pengaturan panas badan belum berfungsi dengan baik, metabolismenya rendah, dan permukaan badan relatif luas. Oleh karena itu, bayi prematuritas harus dirawat di dalam inkubator sehingga panas badannya mendekati dalam rahim.
Bila belum memiliki inkubator, bayi prematuritas dapat dibungkus dengan kain dan di sampingnya ditaruh botol yang berisi air panas, sehingga panas badannya dapat dipertahankan.
2.      Makanan bayi prematur/BBLSR
Alat pencernaan bayi prematur masih belum sempurna, lambung kecil, enzim pencernaan belum matang, sedangkan kebutuhan protein 3 sampai 5gr/kgBB dan kalori 110 kal/kgBB badan, sehingga pertumbuhannya dapat meningkat. Pemberian minum bayi sekitar 3 jam setelah lahir dan didahului dengan mengisap cairan lambung. Reflek mengisap masih lemah, sehingga pemberian minum sebaiknya sedikit demi sedikit, tetapi dengan frekuensi yang lebih sering.
ASI merupakan makanan yang paling utama, sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan. Bila faktor mengisapnya kurang maka ASI dapat diperas dan diminumkan dengan sendok perlahan-lahan atau dengan memasang sonde menuju lambung. Permulaan cairan yang diberikan sekitar 50 sampai 60 cc/kgBB/hari dan terus dinaikkan sampai mencapai sekitar 200 cc/kgBB/hari.
3.      Menghindari infeksi
Bayi prematuritas mudah sekali terkena infeksi, karena daya tahan tubuh yang masih lemah, kemampuan leukosit masih kurang, dan pembentukan antibodi belum sempurna. Oleh karena itu, upaya preventif sudah dilakukan sejak pengawasan antenatal sehingga tidak terjadi persalinan prematuritas (BBLSR). Dengan demikian perawatan dan pengawasan bayi prematuritas secara khusus dan terisolasi dengan baik.
4.      Penimbangan ketat 
      Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi/nutrisi bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh, oleh sebab itu penimbangan berat badan harus dilakukan dengan ketat.

 

2 komentar:

  1. Slots Casino - Slots Roll
    Check out the best online slots by software 벳 인포 developer, Casino Roll. Find out what 강원랜드 makes Slots Casino - 스코어사이트 Slots Roll software the best.Is Slots Casino 7 포커 scam?How do I get free 포커 고수 spins?

    BalasHapus
  2. Wynn casino: Get a $200 bonus at the end of 2019
    Wynn 통영 출장샵 Las 나주 출장샵 Vegas Hotel and Casino Review. IGT Group, Wynn Resorts, 사천 출장안마 Caesars Entertainment, Wynn Resorts, Wynn Resorts, Wynn 속초 출장마사지 Resorts 포천 출장샵

    BalasHapus